SELUK-BELUK DAJJAL FITNAH AKHIR ZAMAN

A.Hakikat Dajjal

Sebuah Hadits menerangkan, bahwa pada suatu hari sehabis salat berjama’ah, Nabi Muhammad SAW menahan para Sahabat dan berkata sebagaib berikut : “Tamim Dari, seorang Kristian yang memeluk Islam, ia menceritakan kepadaku tentang Dajjal, yang cocok dengan apa yang pernah aku ceritakan kepada kamu”. Lalu beliau menceritakan pengalaman Tamim Dari sebagai berikut :
“Pada suatu hari ia berlayar dengan beberapa orang dari kabilah Lakhm dan Judham. Setelah berlayar sebulan lamanya, mereka mendarat di sebuah pulau, dimana mereka berjumpa untuk pertama kali dengan seekor makhluk yang aneh, yang menamakan dirinya Jassassh (makna aslinya mata-mata).
Jassasah memberitahukan kepada mereka tentang seorang laki-laki yang tinggal dalam Gereja. Kemudian mereka mengunjungi orang itu dalam Gereja, yang nampak seperti raksasa, yang tangannya diikat pada lehernya, dan kakinya diikat dengan rantai, dari lutut hingga mata-kaki. Mereka bercakap-cakap dengan orang ini, yang tiba-tiba ia bertanya kepada mereka tentang Nabi SAW, dan ia mengakhiri percakapannya dengan ucapan: ‘Aku adalah Masihid Dajjal, dan aku berharap semoga aku segera dibebaskan, lalu aku dapat menjelajahi seluruh dunia, kecuali Makkah dan Madinah“.
Satu hal yang sudah pasti ialah bahwa seluruh cerita ini bukanlah kejadian biasa, melainkan sebuah visiun (ru’yah). Adapun bukti bahwa kejadian itu terjadi dalam ru’yah ialah adanya kenyataan bahwa Dajjal bertanya kepada mereka sebagai berikut:
“Ceritakanlah kepadaku tentang Nabi bangsa Ummi (bangsa Arab), apakah yang ia kerjakan”.
Pertanyaan mereka dijawab sahabat: “Beliau meninggalkan Makkah dan sampai di Madinah”. Dalam Hadits lain, Dajjal diriwayatkan bertanya sbb: “Orang ini yang muncul di antara kamu, apakah yang ia kerjakan?” (Kanzul-Ummal jilid VII, hal 2024).
Bagaimana mungkin Dajjal tahu bahwa Nabi bangsa Arab telah muncul? Apakah Dajjal telah menerima wahyu? Sudah barang tentu tidak. Dan pula tak mungkin bahwa ini adalah perkara tekaan.
Kejadian-kejadian lain yang diceritakan dalam Hadits ini, semuanya menguatkan pendapat bahwa ini terjadi dalam ru’yah. Misalnya, siapakah yang mengikat tangan Dajjal pada lehernya? Siapakah yang mengikat kakinya dengan rantai? Bolehkah kami mengira bahwa Dajjal dilahirkan dalam keadaan demikian? Mengapa jassasah tidak melepas rantai Dajjal? Segala persoalan yang rumit ini hanya dapat dipecahkan apabila kami menganggap ceritera ini berasal dari ru’yah Tamim Dari.
Segala sesuatu yang diketahui oleh Nabi Suci yang berhubungan dengan masalah ini juga berlandaskan ru’yah. Allah tak pernah membawa beliau ke sebuah pulau, dan menyuruh beliau melihat Dajjal dengan mata-kepala sendiri. Sebaliknya, hanya melalui ru’yah sajalah, beliau melihat sifat-sifat Dajjal. Beliau menyajikan ru’yah Tamim Dari ini, sekadar untuk memperkuat apa yang diketahui oleh beliau dalam ru’yah sebagaimana beliau menceritakan juga impian para Sahabat lainnya. Hadits ini memberi petunjuk kepada kita, di mana tempat-tinggal Dajjal :
1. Ia tinggal di sebuah pulau.
2. Letak pulau ini sejauh satu bulan pelayaran dari Syria.
Masih ada satu lagi yang orang dapat ketahui dari Hadits ini, yakni, bahwa pada zaman Nabi, Dajjal sudah ada, tetapi ia belum diizinkan keluar.
(Muhammad Ismail)




B.Bukti Dajjal adalah Fitnah yang Besar

Dari Nawwas bin Sa’man, ia berkata: “Suatu pagi Rasulullah saw. Bercerita tentang Dajjal, terkadang beliau memelankan suaranya dan terkadang mengeraskannya, sehingga kami menyangka Dajjal ada di kebun kurma. Kettika kami mendatanginya, beliau mengetahui keadaan kami, maka beliau bertanya: ”Ada apa kalian?” Kami menjawab: ”Wahai Rasulullah, engkau berrcerita tentang Dajjal, terkadang engkau memelankan suara dan terkadang engkau mengeraskannya, sehingga kami menyangka Dajjal ada di kebun kurma. ’Beliau bersabda: ”Ketakutan kepada selain Dajjal adalah yang paling aku khawatirkan terhadap dirimu. Kalau dia dan aku masih ada diantara kalian, akulah yang berdebat dengamya untuk melindungimu, tetapi jika jika dia keluar dan aku tidak berada diantara kalian, maka setiap orang akan berdebat untuk menolong dirinya sendiri, dan Allah adalah penggantiku untuk setiap orang muslim. Dia (Dajjal) adalah seorang pemuda yang berambut keriting, matanya menyembul keluar, menurutku seperti, Abdul Uzza bin Qathan. Oleh karena itu, siapapun di antara kamu yang bertemu denganya, hendaklah membacakannya surat Al Kahfi. Sesungguhnya ia keluar dari jalan antara Syam dan Irak kemudian merusak kanan kirinya. Hai hamba-hamba Allah, tabahlah! Kami berkata: ”Wahai Rasulullah, berapa lamanya ia berdiam di bumi?” Beliau bersabda: ”Empat puluh yang sehari seperti setahun, sehari lagi seperti sebulan, sehari lagi seperti seminggu, dan sisa-sisa harinya seperti hari-harimu.” Kami bertanya: ”Wahai Rasulullah, hari yang setahun tadi, cukuplah bagi kami satu hari saja pada hari itu?” Beliau menjawab: ”Tidak. Jadi buatlah perkiraan untuk waktu shalat. ”Kami bertanya: ”Wahai Rasulullsh, bagaimana kecepatannya di bumi?” beliau menjawab: ”Seperti hujan yang ditiup angin. Maka ia mendatangi suatu kaum lalu mengajak mereka, maka mereka beriman kepadanya dan mau menjawab ajakannya. Setelah itu ia memerinyahkan lsngit (agar menurunkan hujan), maka langit pun menurunkan hujan, memerintahkan bumi (agar menumbuhkan tumbuh-tumbuhan) , maka bumi pun menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Pada waktu sore gembala-gembala mereka pulang dengan punuk yang panjang, lambung yang berisi susu yang mengelaytut. Kemudian kaum itu menolaknya. Maka Dajjal meninggalkan mereka. Pada keesokan harinya mereka mengalami paceklik, tiada suatu harta pun yang ada pada mereka. Kemudian Dajjal melewati sutu reruntuhan tersebut: ”keluarakan harta simpanan, ”maka simpanan maka simpanan tadi mengikutinya bagaikan lebah. Setelah itu ia memanggil seorang pemuda lalu dipotongnya dengan pedang menjadi dua bagian dan dilemparkan sejauh sasaran, lantas dipanggilnya kembali , maka pemuda menghadap sambil tertawa dan wajahnya bersinar. Ketika ia dalam keadaan demikian mendadak Allah mengutus Al Masih putra Maryam. Beliau turun di menara putih, sebelah timur Damaskus dengan mengenakan pakaian yang dicelup za’faran dan meletakkan telapak tangannya pada sayap dua malaikat. Apabila menundukkan kepala, air pun menetes, dan jika mengangkat kepala, berluncuran air tadi bagaikan mutuara. Orang kafir mencium bau nafas beliau pasti mati, sedangkan bau nafas beliau dapat mencapai sejauh pandangan mata beliau. Kemudian beliau mencari Dajjal dan menemukannya di Babu Ludd (daerah dekat Baitul muqaddas) lalu membunuhnya. Setelah itu beliau didatangi kaum yang dijaga oleh Allah dari kejahatan Dajjal, beliau mengusap wajah mereka dan mengucapkan derajat mereka di surga. Ketika beliau dalam keadaan demikian, tiba-tiba Allah memberikan wahyu: ”Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba- Ku, tiada seorang pun yang mampu membunuhnya, maka jaga dan kumpulkanlah hamba-hamba- Ku di gunung thur. ”Kemudian Allah membangkitkan Ya’juj dan Ma’juj yang dengan cepat turun dari tempat-tempat tinggi. Ketika terdengar dari mereka melewati danau Thabariyah, mereka minim apa yang ada di situ. Dan tatkala barisan yang terakhir lewat, mereka berkata: ”Sesungguhnya, ditempat ini pernah ada air, ”dan Nabiyyullah Isa dan sahabat-sahabatnya berdoa kepada Allah, maka Allah mengirim ulat ketengkuk mereka (Ya’juj dan Ma’juj), sehingga mereka semua mati seperti matinya satu jiwa. Setelah itu Nabiyullah Isa dan sahabt-sahabatnya turun kebumi. Mereka tidak menemukan sejengkal pun tempat dibumi kecuali dipenuhi bangkai Ya’juj dan Ma’juj yang berbau busuk. Maka Nabiyullah Isa dan sahabat-sahabatnya berdoa kepada Allah, maka Allah mengirim burung sebesar leher unta yang kemudian membawa mereka (Ya’juj dan Ma’juj) dan melemparkannya ditempat yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian Allah mengirim hujan yang membanjiri rumah dari tanah maupun dari bulu, maka hujan tadi mencuci bumi sampai bersih, bersih seperti kaca, lalu dikatakan kepada bumi: ”Tumbuhlah buah-buahanmu dan kembalikanlah berkahmu.” Maka pada hari itu serombongan orang memakan buah delima dan berteduh dengan kelopaknya, juga diberkahi air susu seekor unta yang cukup untuk serombongan orang, air susu seekor sapi cukup untuk satu keluarga. Ketika mereka dalam keadaan demikian, Allah mengirim angin yang harum yang tertiup dibawah ketiak mereka, lalu mencabut setiap nyawa orang mukmin dan muslim, dan yang tersisa adalah orang-orang jahat yang melakukan persetubuhan seperti keledai (bersetubuh di depan umum tanpa rasa malu), maka pada masa mereka itulah terjadi kiamat.
(HR. Muslim)

0 comments:

Post a Comment